JOURNAL WRITING
SAMPOERNA SCHOOL OF EDUCATION
( STKIP KEBANGKITAN NASIONAL )
By:
AWALIA YUSI RAMADHANTI
ENGLISH EDUCATION
( 2011120049 )
Kata Pengantar
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelasaikan tugas pertama “Educational Psychology” yaitu Journal Writing tentang Adolescence. Dan tidak lupa pula saya ucapkan banyak terimakasih kepada dosen “Educational Psychology” section C yaitu Ibu Rosa yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan tentang mata kuliah tersebut.
Penulisan Journal Writing ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan setengah semester pertama di Sampoerna School Of Education (STKIP Kebangkitan Nasional) ini.
Dalam penulisan Journal Writing ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Namun saya berharap semoga apa yang saya tulis pada Journal Writing ini dapat membuat saya berhasil ( mendapatkan nilai yang memuasakan ) seperti apa yang saya inginkan.
Pengenalan
Nama saya Awalia Yusi Ramadhanti, biasa dipanggil Lia. Saya lahir di Kota Surabaya pada tanggal 10 Maret 1993. Saya terlahir dari keluarga sederhana. Ibu saya Elmi Ningsih bekerja di PT. HM. Sampoerna, Tbk Surabaya. Dan ayah saya Sampurno Yusuf sudah meninggal lebih kurang dua tahun lalu dikarenakan sakit ginjal, jantung dan paru- paru. Saya juga mempunyai seorang adik laki- laki yang bernama Mochammad Arifin Siregar yang saat ini berusia 15 tahun.
Secara fisik, dilihat secara kasat mata saya tumbuh normal seperti anak- anak lainnya,namun ketika saya berusia 2 tahun baru diketahui bahwa jantung saya bocor mungkin dikarenakan adanya faktor keturunan dari ayah. Padahal sama sekali tidak terlihat/ adanya indikasi mempunyai penyakit tersebut. Dan ketika itu pula orang tua saya langsung panik, mereka rajin untuk datang ke RS. Dr. Soetomo untuk mengetahui perkembangan kesehatan saya. Puji syukur kepada Tuhan seiring berjalannya waktu keadaan saya semakin membaik.
Semenjak saya berusia enam tahun ketika mulai memasuki Sekolah Dasar ( SD ) saya tinggal dengan nenek di Gresik, Jawa Timur, berpisah dengan orang tua di Surabaya. Ini sungguh hal yang sulit bagi saya. Namun meskipun jauh, orang tua saya selalu mendukung dan memberikan motivasi bagi saya untuk selalu berprestasi. Intensitas pertemuan kami mungkin jarang yaitu satu sampai dua minggu sekali tetapi saya tahu meskipun kami jauh sebenarnya mereka sangat sayang kepada saya karena kami berpisah demi kebaikan, untuk memperjuangakan hidup yaitu bekerja membanting tulang demi menyambung hidup.
Saya bersekolah di SDN Karang Turi I Gresik. Sekolah Dasar yang mungkin standartnya dibawah rata- rata dikarenakan segala fasilitas dan semua yang bersangkutan masih kurang atau bisa dikatakan belum optimal. Namun saya mempunyai keinginan, meskipun saya lulusan dari SD yang standartnya kurang tapi saya dapat masuk ke dalam SMP Negeri Kota karena selain faktor biaya, sumber daya dan segalanya dapat lebih baik daripada apa yang saya dapatkan di SD dan yang paling utama adalah membanggakan keluarga. Ketika saat penambilan rapor kelulusan saya sangat merasa iri, para teman di antar dan ditunggu oleh orang tua mereka. Dalam hati saya bertanya kenapa saya berbeda, kenapa orang tua saya tidak seperti orang tua mereka, kenapa harus nenek yang mengambilkan rapor saya? Tetapi saya selalu berusaha dan yakin untuk menunjukkan kemampuan secara maksimal agar orang tua saya tahu bahwa tanpa di dampingi oleh mereka anaknya dapat berprestasi, serta agar orang tua saya tidak khawatir dan mereka dapat bekerja lebih giat lagi.
Mulai test dan segala kegiatan seleksi “Penerimaan Siswa Baru SMP Negeri” semuanya saya lakukan sendiri. Saya mulai belajar untuk mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Menunggu pengumuman hati menjadi galau, saya berhasil atau tidak dalam seleksi? Itu adalah pertanyaan yang selalu muncul dalam benak saya dan tidak lupa pula doa selalu terpanjatkan kepada Tuhan. Dan akhirnya saya berhasil masuk ke SMP Negeri 4 Gresik. Betapa bangga dan senangnya keluarga terutama orang tua mendengar hal ini.
Inilah mulai proses transisi saya perkembangan dari fase anak- anak menuju ke fase dewasa. Disini proses perkembangan terlihat, terjadi banyak perkembangan dimulai dari fisik, emosi, sosial dan moral.
Remaja
Pada dasarnya pengertian Remaja adalah masa transisi/ perubahan dari tingkat anak kecil menuju ke tingkat dewasa (Santrock, 2008, 16). Perubahan dan perkembangan mulai dari fisik, psikis/emosi, sosial, perilaku/ moral. Namun suatu perkembangan tidak hanya ditandai dari bertambahnya usia. Semua bergantung pada cara sudut pandang kita, dari mana cara pandang mana kita melihat hal tersebut.
Hurlock (1973) memberikan batasan masa remaja berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Dan menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek. Sedangkan menurut Thornburgh (1982), batasan usia tersebut adalah batasan tradisional.
Lebih lanjut Thornburgh membagi usia remaja menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Remaja awal : antara 11 hingga 13 tahun
b. Remaja pertengahan : antara 14 hingga 16 tahun
c. Remaja akhir : antara 17 hingga 19 tahun.
Nah, pada saat saya di SMP atau pada fase remaja awal inilah mulai terjadi banyak perubahan.
Dari segi fisik saya mengalami perubahan :
- Tumbuh bulu halus.
- Membesarnnya pinggul dan payudara.
- Terjadi menstruasi.
- Semakin bertambahnya tinggi dan berat badan.
Dari segi emosi saya mengalami perubahan :
- Emosi labil ( mudah marah ).
- Suasana hati mudah berubah ( moody ).
- Cara berpikir lebih kritis.
- Mulai berani menentang orang tua.
Dari segi sosial saya mengalami perubahan :
- Tertarik dengan lawan jenis.
- Mempunyai rasa percaya diri untuk bergaul (mempunyai banyak teman).
- Mengikuti tren berbusana remaja.
- Lebih senang berkumpul dengan teman sebaya dibandingkan dengan keluarga.
Dari segi moral saya mengalami perubahan :
- Menunjukkan jati diri.
- Karakter (sikap dan ucapan/budi pekerti) mulai terlihat.
- Dapat membedakan dan mengetahui mana hal yang baik dan buruk.
Namun yang terjadi tidak hanya proses perkembangan. Didalam proses tersebut pun banyak sekali terjadi masalah- masalah. Seperti statemen dari Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall bahwa Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu pada awal abad ke-20 bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang. Saat remaja saya bermasalah dengan diri saya, keluarga, lingkungan dan juga teman sebaya.
Di perkembangan remaja (pubertas) saya mempunyai masalah fisik yaitu saya merasa tidak puas akan body image (tubuh yang saya miliki), seakan- akan saya merasa tubuh saya paling gendut, paling jelek, pokoknya saya hanya berpandangan negatif terhadap diri saya. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998).
Ketika di SMP mungkin masalah saya lebih banyak masalah sosial dengan teman sebaya. Lebih cenderung kepada konflik- konflik kecil, berbeda pendapat dengan kelompok (geng). Saya bergabung kedalam geng karena adanya keinginan untuk menunjukkan diri saya dan keinginan sebagai salah satu anak populer yang bisa dikenal oleh orang dan teman- teman lain.
Dengan berjalannya waktu saya lulus (tamat) dari SMP saya pindah dari Gresik ke Surabaya. Betapa senangnya hati bisa berkumpul dengan kedua orang tua. Dan akhirnya saya masuk ke salah satu sekolah swasta di Surabaya dikarenakan saya gagal masuk ke SMA negeri. Berbagai faktor penyebanya seperti adanya potongan nilai karena dari luar kota dan persyaratan- persyaratan sebagainya yang cukup menyulitkan bagi saya.
Usia memasuki 15 tahun, jelasnya pikiran saya semakin dewasa, jauh bisa lebih menghargai dan memikirkan perasaan orang lain, lebih berpandangan luas dan mencari pemecahan terhadap masalah- masalah yang saya hadapi.
Namun ada salah satu masalah berat yang saya alami saat remaja ini adalah ketika saya SMK kelas XI. Saya kehilangan seorang figur ayah, itu adalah saat- saat saya down. Semuanya berubah drastis. Padahal itu adalah keadaan dimana saya sangat membutuhkan seseorang yang dapat memimpin dan memberikan motivasi semangat untuk terus maju. Yang tidak kalah menyedihkan lagi, disaat saya masih berduka karena kehilangan ayah tercinta Pak de yang seharusnya memberikan semangat untuk bangkit dan semangat melanjutkan hidup justru malah menyuruh saya, ibu, dan adik untuk pergi dan menjual rumah peninggalan ayah. Disini waktunya Mental dan Emosi saya mengalami sebuah tekanan yang sangat berat. Tapi saya tidak pernah menyimpan dendam kepada dia. Karena saya berkeyakinan bahwa apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Jadi apabila kita selalu berbuat baik maka pembalasan yang kita dapatkan juga baik dan sebaliknya.
Sedangkan untuk masalah moral, menurut pendapat saya yang paling penting dan mendasar yang harus ditanamkan pada semua remaja saat ini adalah pengertian tentang agama dan itu dimulai dari lingkungan terkecil (keluarga) yang harus menanamkannya. Karena di masa sekarang banyak sekali anggapan/ penilaian (stereotype) buruk tentang remaja, padahal tidak semua anggapan/ penilaian buruk tersebut benar.
Serta era krisis moral yang banyak mempengaruhi kehidupan sehari- hari yang dialami para remaja salah satunya adalah saya. Moral pada dasarnya memiliki banyak arti,sesuai dengan sudut pandang yang berbeda- beda. Dalam kamus psikologi (Chaplin,2006) disebutkan bahwa moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan social, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
Dengan terjadinya segala perubahan dan perkembangan pada diri saya,saya sadar untuk akan selalu mencoba menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Saat ini usia saya hampir 19 tahun, Saya merasa ini adalah masa saya untuk menemukan jati diri. Kesempatan dan peluang dimana inilah awal untuk perjuangan menuntul ilmu di STKIP KEBANGKITAN NASIONAL dengan sungguh- sungguh. Serta mewujudkan segala cita- cita, impian, harapan, dan membuat mimpi- mimpi mulia saya menjadi nyata. Amiiin.
Source ( Refrensi )
Internet
- Episentrum, Psikologi (Psychological Assessment, Counseling)
- http://episentrum.com/artikel-psikologi/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/#more-190
-http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:86DbVNF9N8sJ:sofia-psy.staff.ugm.ac.id/files/remaja_dan_permasalahannya.doc+teori+perkembangan+fisik+remaja&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESg4WJHNsNhUfvkgs1iG1L7O3qO7rteOtKp6ev3VOaLbQIovr26T82PUYa7aPAefcGOaVOgLoocFfuIKBE_r_mLl18YvKV8sM_4LfxubQkDWXQNI2yNqmX2yWaHeGUdciEMyO_bo&sig=AHIEtbTP33VDk-6wAX9KCI2YoKyvxNb02Q
Buku
- Modul Educational Psychology (Santrock, 2008,16 )
- Ibung,Dian. (2009). Mengembangkan Nilai Moral Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo